"Demi Ilmu Syar’i Anak, Ayah Ini Tempuh 36 Jam dari Aceh Tenggara ke Sumbar: "Hati Saya Terharu Bertemu ABI Hamdi"
Artikel, kawalbangsa.Com -----
Di balik setiap anak yang berhasil menapaki jalan kebaikan, selalu ada doa dan pengorbanan orang tua yang menyertainya. Seperti kisah haru seorang ayah asal Kutacane, Aceh Tenggara sebuah daerah yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara yang rela menempuh perjalanan jauh 36 jam demi satu harapan: masa depan cerah anak sulungnya melalui pendidikan agama.
Dengan tekad yang membaja, ia membawa anaknya ke *Pondok Pesantren ABI Center* yang terletak di Jl. Kamang Magek-Bukareh, Kenagarian Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Tujuannya jelas: sang anak didaftarkan ke program unggulan pondok tersebut, *Sekolah Calon Ulama (SCU)*, yang menawarkan *beasiswa penuh* selama tiga tahun masa pendidikan.
> “Saya sangat ingin bertemu langsung dengan pimpinan pondok pesantren ABI Center, Tuan Guru ABI Hamdi,” ujar sang ayah penuh hormat. “Wibawa dan kelembutan beliau membuat hati yang semula gemetar ini jadi tenang.”
*Bukan Perjalanan Mudah, Tapi Penuh Doa dan Harapan*
Perjalanan dari Kutacane ke Agam bukanlah perkara mudah. Namun bagi sang ayah, semua lelah terasa ringan demi cita-cita mulia anaknya. Harapannya sederhana tapi tulus: agar sang anak memperoleh pendidikan agama yang tak sempat ia nikmati di masa mudanya.
> “Saya ini orang yang buta ilmu,” ucapnya lirih. “Saya tidak ingin anak saya seperti saya. Ketika saya tahu dari Ustaz Jumadia Selian—atau yang biasa dipanggil Ustaz Je bahwa ada program SCU dengan beasiswa penuh, hati saya langsung tergugah.”
Tanpa ragu dan tanpa berpikir panjang, ia segera membulatkan tekad untuk mendaftarkan anaknya. Niat kuat sang ayah pun dibalas manis: setelah melalui proses seleksi, anaknya dinyatakan *resmi diterima di SCU ABI Center, dengan beasiswa penuh tanpa dipungut biaya sepeser pun*.
Awalnya, ia bahkan tak percaya bahwa program ini benar-benar gratis.
> "Saya tanya berkali-kali ke orang tua Ustaz Je yang ada di Aceh. Saya pakai bahasa daerah, ‘Tuhukin gekhatis de bang, malet pakek mbayakh kai pe, te kune lemari ne, kasukh ne, mangan ne.’ Artinya, 'Serius ini gratis bang? Bagaimana dengan lemarinya, kasurnya, makannya?' Tapi mereka bilang, 'Berangkat saja. Syaratnya cuma satu: ada kemauan serius untuk belajar'."
*Keajaiban di Balik Niat Tulus*
Tak hanya diterima, keluarga ini pun menerima dukungan dari banyak pihak. Rezeki datang dari arah tak disangka. Kakak sang anak, perangkat desa, bahkan saudara kandung orangtuanya yakni "Jumadi' paman dari murid yang diterima sebagai murid SCU juga turut memberikan dukungan moral dan material.
> "Masya Allah, saya bersyukur sekali. Banyak yang bantu. Ini semua karena niat yang baik, dan Allah permudah jalannya," ucap sang ayah dengan mata berkaca-kaca.
Ia pun tak lupa menyampaikan terima kasih yang dalam kepada Tuan Guru ABI Hamdi atas terbukanya kesempatan emas ini.
> “Program ini sangat membantu kami para orang tua yang punya niat kuat tapi terbatas kemampuan. Bagi saya, ini anugerah luar biasa.”
Satu hal yang ditekankan sang ayah, bahwa syarat utama agar anak diterima bukanlah kecerdasan luar biasa atau prestasi akademik, melainkan *kemauan kuat dan kesungguhan untuk belajar serta mendalami ilmu agama*.
*Sekolah Calon Ulama (SCU): Mencetak Ulama Masa Depan*
Program SCU di Pondok Pesantren ABI Center bukanlah program sembarangan. Dijalankan di bawah naungan *Yayasan Aqabah Bukittinggi* dan asuhan langsung dari *Ustaz H.
Muhammad Hamdi (ABI Hamdi)*, SCU merupakan program pendidikan Salafiyah yang telah mengantongi izin resmi dari *Kementerian Agama Republik Indonesia*.
Yang menjadikannya istimewa, SCU memberikan *beasiswa penuh* selama tiga tahun bagi santri yang lolos seleksi. Ini termasuk kebutuhan asrama, makan, hingga pembelajaran.
Tak hanya fokus pada ilmu syar’i, para santri juga dibekali pelajaran umum, akhlak, dan adab keseharian berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tujuannya jelas: *melahirkan generasi ulama muda yang cerdas, santun, dan berwawasan luas*.
Jenjang pendidikan di ABI Center juga telah terakreditasi A, mulai dari:
*SMP IT*
*SMA IT*
*Sekolah Calon Ulama (SCU)* program khusus dengan sistem asrama dan kurikulum Salafiyah.
Informasi lengkap dapat diakses melalui situs resmi: [www.ponpesabicenter.com] http://www.ponpesabicenter.com
*Penutup: Satu Langkah untuk Perubahan Besar*
Kisah ayah dari Kutacane ini adalah potret nyata perjuangan orang tua yang mengutamakan pendidikan anak, bukan hanya demi dunia, tapi juga akhirat.
Semangat, doa, dan ketulusan cinta orang tua seringkali menjadi pintu bagi datangnya karunia Allah yang tak terduga. Harapannya, kelak sang anak akan kembali ke kampung halamannya sebagai ulama muda, membawa ilmu, akhlak, dan manfaat untuk masyarakat luas.
> “Saya ingin anak saya bisa mendoakan saya kelak, bisa membimbing adik-adiknya, dan membawa cahaya Islam di mana pun dia berada.”
Karena sejatinya, *ulama bukan dilahirkan dari kenyamanan, tapi dari keikhlasan, perjuangan, dan keistiqamahan.*
Dan semua itu… telah dimulai dari langkah kaki seorang ayah. []