Mungkin Itungan-Itungan Sudah Cocok?Penambangan Emas Ilegal di Batang Batahan Kembali Beroperasi Setelah Sempat Terhenti Hingga Seminggu



Penambangan Emas Ilegal di Batang Batahan Kembali Beroperasi Setelah Sempat Terhenti Hingga Seminggu. Ternyata cuma razia palsu cari harga ?

Kawalbangsa.com Pasaman Barat — Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di sepanjang aliran Sungai Batang Batahan, yang melintasi Kecamatan Koto Balingka dan Ranah Batahan, kembali beroperasi setelah sempat terhenti selama lebih dari satu minggu. Kegiatan ini sebelumnya dikabarkan berhenti akibat razia yang dilakukan aparat penegak hukum (APH).

Seperti yang sudah diduga sebagian besar masyarakat, penghentian aktivitas ini tidak berlangsung lama. Sebelumnya, penertiban serupa juga hanya berhasil menghentikan operasi PETI selama sehari. Namun kali ini, masa berhentinya kegiatan mencapai lebih dari seminggu, sebuah durasi yang disebut warga sebagai "rekor" dan dianggap sebagai pencapaian tersendiri bagi aparat.

"Ah, paling cuma sehari," ujar Risman, salah satu warga setempat, saat razia dilakukan sekitar seminggu lalu. Ternyata, prediksi Risman tak sepenuhnya meleset, meskipun kali ini butuh lebih lama sebelum para penambang ilegal kembali beraktivitas.

Sejak Minggu, 27 April 2025, suara alat berat kembali terdengar meraung-raung di sepanjang Sungai Batang Batahan. Para penambang tampak kembali mencari bongkahan emas, didorong oleh para bandar yang datang ke wilayah tersebut demi memperkaya diri. Kegiatan ini dilaporkan tetap berlangsung dengan "perlindungan" dari pihak-pihak tertentu, sementara sebagian masyarakat dibujuk untuk diam dengan janji fee atau tawaran pekerjaan mendulang emas, layaknya sistem bagi hasil di era kolonial.


jejak - jejak digital tentang kegiatan PETI di Silaping Rabat Pasaman Barat.

"Apa kubilang. Cuma kali ini agak lama dari biasanya, sampai seminggu berhenti. Mungkin agak rumit soal uang payung, barangkali?" tambah Risman dalam pesan singkatnya kepada redaksi, disertai emoji tertawa.

Permasalahan PETI di kawasan ini sebenarnya sudah berlangsung sejak pemerintahan sebelumnya. Banyak warga berharap, dengan telah dilantiknya pemerintahan baru di Kabupaten Pasaman Barat, akan ada ketegasan dalam menegakkan hukum. Namun hingga saat ini, belum terlihat adanya kebijakan atau tindakan nyata terkait penyelesaian masalah PETI.

"Sepertinya sama saja, hingga hari ini mereka hanya diam tak ada tindakan nyata. Sepertinya hanya ganti supir saja Pemda ini," keluh Tarmizi, seorang warga, kepada awak media Kawal Bangsa beberapa hari lalu di sebuah warung.

Masyarakat kini menanti langkah nyata dari pemerintah daerah untuk menegakkan aturan dan mengakhiri aktivitas ilegal yang telah merusak lingkungan serta merugikan masyarakat dalam jangka panjang.[]

Oleh : Redaksi

Post a Comment

0 Comments