Kabid Dishub Tidak Jadi Pasang Plang Rambu Tonase 8 Ton Di koto Sawah, Warga : Diduga Oknum Dishub Masuk Angin



Pengusaha peron koto sawah kaya raya. Pendukungnya dapat jatah. Warga koto sawah dapat polusi udara. Jalan-jalan hancur total. Oknum Forkopimca diduga bela peron liar tanpa izin. Untung kapolseknya masih netral dan adil. Bahkan oknum-oknum buat kesepakatan yang diduga langgar UU. Ada apa dengan Dishub dan oknum Forkopimca lembah melintang..??

" UU Nomor 22/2009 tentang ruang lalu lintas, pasal 19, ayat 3 : dalam. Keadaan tertentu daya dukung jalan kelas tiga, dapat ditetapkan muatan sumbu terberat kurang dari 8 ton. "

" Pasal 25, ayat 1 : Setiap jalan yang digunakan untuk umum wajib dilengkapi perlengkapan jalan berupa rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isarat lalu lintas, alat penerang jalan, alat pengendali dan pengaman pengguna jalan, alat pengawasan dan pengamanaan jalan. "

Ujung gading, kawalbangsa. Com---
Sudah berjanji rambu tonase maksimal 8 Ton akan dipasang di jalan ujung dan pangkal, koto sawah, kecamatan lembah melintang, pasbar, tapi akhirnya sampai malam ini tidak jadi dipasang oleh kabid LLAJ Dishub, bapak Nanang, pada Selasa (14/05).  Kenapa ?? 

  Rambu ini sudah dibawa di dalam mobil Dishub sampai di kantor camat lembah melintang. Tapi kenapa malah urung dipasang. Diduga ada pihak yang menghalangi untuk bela kepentingan mereka. 

"Rapat forkopimca di kantor camat lembah melintang, pasbar, sumbar, jadi terasa aneh dan lain. Camat dan kawan-kawannya diduga Membuat putusan rapat sepihak, tanpa disetujui warga yang keberatan akan fakta, bahwa mobil truk besar tronton dari  5 buah peron muatan 40 - 50 ton yang hancurkan jalan koto sawah, ujung gading, pasbar. Hanya kapolsek lembah melintang, bapak Jonaidi, yang netral. Beliau salut saya " Terang seorang peserta rapat inisial S. 

" Itu rapat kapitalis. Rapat marah- marah. Bapak Nanang dari kabid dishub sampai mengajak duel seorang warganya yang berbadan kecil dan masih muda usia 19 tahun. Sungguh miris. Wajar pasbar ini ada sedikit kacau. Oknum Pejabatnya ada yang aneh. Ini ada bukti lengkap. " Kata tokoh yang hadir pada rapat terkait. 

" Bapak kepala dishub pasbar katakan sudah perintahkan kabidnya pasang rambu rambu tonase di ujung pangkal ruas jalan koto sawah. Tapi perintahnya diduga tidak dijalankan oleh kabid lengkap. Rapat di aula kantor camat lembah melintang itu cuma marah- marah dan main gertak saja kepada warga. Mereka diduga bela pihak peron tampaknya. Tidak mutu. Saya lihat sangat sombong. " Pungkas peserta rapat yang tidak mau disebut namanya.

" Saya dilarang merekam oleh oknum forkompimca. Arogan sekali. Saya tidak Terima. Tapi kami punya saksi dan rekamannya juga disini. " Ucap tokoh masyarakat. 

" Saya datang rapat bawa aspirasi warga kami yang tidak setuju tonase truk lebih 8 ton lewat di jalan koto sawah. Tapi dalam rapat saya dan teman teman warga digertak-gertak dan dimarah-marahi oleh oknum. Maka kami keluar saja. Itu rapat agak lain tampaknya. Pimpinannya berkata kotor. Pokoknya kasar dan arogan." Jelas warga. []


By, HT

Post a Comment

0 Comments